Selasa, 26 Februari 2008

Apa Kata Mereka - Hasil Survey Sekolah

Analisa Hasil Survey
Mengenai
Perlunya Kunjungan Industri


Latar Belakang
Harus diakui saat ini bahwa antara dunia pendidikan dan dunia kerja khususnya dunia industri terdapat ketidak selarasan. Bukan saja para lulusan SLTA, para sarjana sekalipun, saat ini belum dapat dikatakan siap kerja. Untuk menjembatani kesenjangan ini diperlukan upaya yang sungguh-sungguh, antara lain dengan melakukan kunjungan Industri sehingga para siswa memiliki pemahaman yang tepat tentang dunia kerja yang akan mereka geluti kelak.

Hasil Survey
Dengan latar belakang di atas, Edutour telah melakukan survey di beberapa sekolah di Kabupaten Bogor. Responden terdiri dari Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah dari SMA, SMK dan SD. Hasil Survey menunjukkan bahwa:

• 67% berpendapat bawa kegiatan Kunjungan Industri perlu diikuti oleh anak didik mulai dari level SLTA ke atas, (25%) berpendapat dari SD ke atas dan 12% SMP ke atas.
• 90% berpendapat kegiatan ini perlu ditetapkan sebagai kurikulum wajib
• 100% setuju bahwa kegiatan ini akan menambah motivasi belajar
• 100% setuju bahwa kegiatan ini perlu direalisasikan segera, bahkan 80% sangat setuju.
• 100% mengatakan bahwa program ini perlu didukung oleh pemerintah, bahkan 90% memilih sangat setuju
• 50% memilih industri yang sifatnya high-tech yang perlu dikunjungi dan sisanya mengatakan semua industri
• 100% mengatakan bahwa kunjungan industri yang didampingi para ahli akan lebih efektif.

Analisa & Interpretasi
Angka-angka di atas menunjukkan bahwa para pendidik saat ini sebenarnya sangat menyadari adanya kesenjangan antara dunia pendidikan dan dunia industri di negri ini. Bahkan mereka sebenarnya sangat menyadari bahwa output pendidikan yang dihasilkan setiap tahunnya, masih jauh dari ”siap berkarya”. Untuk itu, kunjungan industri akan menjadi salah satu solusi bagi perbaikan mutu pendidikan.
Para pendidik meyakini bahwa dengan kunjungan industri, wawasan para anak didik akan lebih terbuka akan kondisi dunia kerja/ usaha yang suatu saat akan digeluti. Lebih jauh lagi mereka percaya bahwa kegiatan ini akan memotivasi siswa karena telah memahami keterkaitan antara apa yang dipelajari di sekolah dengan apa yang akan dilakukan pada saat lulus sekolah.

Kesimpulan
• Program ini perlu ditangani secara sungguh-sungguh dan perlu mendapat dukungan dari pemerintah dan semua pihak terkait. Dukungan dari pihak industri juga akan sangat menentukan keberhasilan program ini.
• Yang tidak kalah pentingnya adalah pendampingan dari para ahli di bidang industri yang dikunjungi, sehingga pemahaman siswa akan lebin baik dan program berhasil mengubah pola pikir para anak didik.
• Perencanaan masa depan dan pembelajaran anak didik akan lebih efektif karena siswa lebih termotivasi dengan adanya pemahaman yang jelas akan keterkaitan antara ilmu yang didapatkan dengan pekerjaan atau profesi yang diinginkan

Selasa, 19 Februari 2008

Edutour Menjadi Partner APINDO

Bertepatan dengan hari Valentine, Edutour melakukan kunjungan ke Apindo Bogor atas rekomendasi dari Ketua-1 Bapak Pieter Tedu Bataona dari PT Haeng Nam S.I. Pada pertemuan sebelumnya dengan Bapak Pieter, beliau menyambut baik gagasan dan niat Edutour untuk menyelaraskan dunia industri dan pendidikan. Pak Pieter mengatakan bahwa sudah saatnya perusahaan-perusahaan membuka diri untuk mengambil tanggung jawab dalam meningkatkan mutu pendidikan sejalan dengan ajakan pemerintah dan dunia internasional untuk menerapkan CSR.
Dengan latar belakang ini beliau merekomendasikan Edutour untuk bertemu dengan ketua Apindo Bogor Bapak Alexander Frans dari PT Indocement T.P. Tbk. Edutour dengan misinya harus didukung, tegas Pak Pieter. Pak Alexander Frans dan Indocement sudah sangat piawai dan berpengalaman dalam penerapan CSR tambah beliau.
Sebagai tindak lanjutnya, pada tanggal 14 Februari, Edutour berkunjung ke kantor Apindo di Jl Raya Desa Tengah no 14 Cibinong, Bogor yang tidak jauh dari kompleks PEMDA Kabupaten Bogor. Edutour disambut oleh Ketua Apindo Bogor Bapak Alexander Frans, Bapak Mansur M. Illyas dan Bapak Kusaheri. Setelah mendengarkan pemaparan Edutour dengan presentasi konsepnya, Bapak Frans langsung menanggapi dengan menyatakan bahwa Apindo memerlukan Edutour sebagai partner. Pak Frans lalu menyatakan akan memberi dukungan sepenuhnya kepada Edutour dalam melaksanakan programnya.
Dalam pertemuan tersebut disepakati bahwa akan dilakukan diskusi lebih lanjut berkaitan dengan teknis pelaksanaan dan bentuk dukungan yang dibutuhkan. M. Stinjak selaku pimpinan Edutour menyatakan terima kasih atas sambutan hangat dan dukungan Apindo Bogor, dan berjanji akan menjadi partner terbaik APINDO dan perusahaan-perusahan di Indonesia dalam penerapan CSR.
Bapak Alexander Frans berjanji akan menyampaikan hal ini kepada semua anggotanya dan akan meminta setiap perusahaan membukan pintu dan memberi dukungan atas penerapan CSR melalui dunia pendidikan.
Edutour dan Apindo akan menjadi partner terbaik dalam meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia dan MENCERDASKAN ANAK BANGSA di seluruh tanah air.

Edutour Mendapat Dukungan Dinas Pendidikan

Edutour telah melakukan beberapa kali kunjungan ke Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor. Adapapun tujuan dari kunjungan ini adalah untuk memaparkan misi Edutour atas keinginannya dalam memajukan pendidikan di Indonesia, dan akan dimulai di Kabupaten Bogor.
Edutour yang diwakili oleh Ir M Sitinjak MM dan Iis Iskandar, disambut baik oleh Kepala Seksi Pendidikan Menengah Ibu T Haryanti (Ibu Titik). Setelah Edutour memaparkan mengenai misi dan metoda kerjanya untuk meningkatkan mutu pendidikan melalui pemahaman dunia kerja / industri, ibu Titik langsung menyatakan dukungannya dengan menyatakan kesediaannya untuk memberikan Surat Rekomendasi, bahkan sosialisasi kepada para Kepala Sekolah di wilayah Kabupaten Bogor.
Lebih lanjut beliau setuju bahwa pendidikan saat ini perlu diselaraskan dengan dunia industri. Betul, bahwa kualitas anak didik sangat ditentukan oleh pemahaman anak didik atas apa yang diinginkannya dari pendidikan itu sendiri.
Beliau bahkan memberi kemudahan dengan memberikan data-data sekolah menengah yang ada di Kabubaten Bogor. Dengan lugas beliau mengatakan bahwa masa depan bangsa ini sangat ditentukan oleh kualitas pendidikan. Untuk itu segala bentuk gagasan dan aktivitas yang bertujuan meningkatkan mutu pendidikan harus didukung.
Terimakasih kami hanturkan kepada Dinas Pendidikan Bogor khususnya kepada Kepala Dinas Bapak M. Lukman dan Ibu Titik atas dukungannya. Edutour akan menjadi partner utama Dinas Pendidikan Bogor dalam MENCERDASKAN ANAK BANGSA.

Rabu, 13 Februari 2008

SMA MARDIWALUYA CIBINONG – BARU DAN BERMUTU

Pada 4 Februari lalu, crew Edutour berkunjung ke SMA Mardiwaluya Cibinong dalam rangka melakukan riset. Kami disambut oleh Kepala Sekolah Bapak Aloysius R. Soebandrijo P, S. Pd.

Walaupun SMA MW baru berjalan dua tahun belakangan ini, tetapi sangat saya rasakan bahwa sekolah ini adalah sekolah yang bermutu tinggi. Ruangan kelas terlihat rapih dengan signboard yang jelas. Demikian juga saat menemui Bapak Kepala sekolah, terlihat betul bahwa sekolah ini mempunyai misi yang jauh ke depan.

Setelah menerangkan maksud kami untuk membantu meningkatkan mutu pendidikan melalui pemahaman dunia kerja/industri, beliau sangat memberikan perhatian dan appresiasi. Dengan tegas beliau mengatakan “Dunia Pendidikan” membutuhkan orang-orang seperti anda. Sangat terasa karisma beliau sebagai seorang pendidik, bicaranya lembut namun sarat dengan makna.

Pak Bandrio menegaskan, bahwa beliau setuju kalau saat ini mutu pendidikan cenderung menurun. Beliau mengatakan, dulu tamatan ST yang setingkat dengan SMP saat ini menghasilkan lulusan yang siap kerja. Bahkan beliau menyebutkan nama beberapa temannya yang sukses menjadi pimpinan di perusahaan dengan pendidikan hanya samapai ST tersebut.

Beliau setuju bahwa masalah mutu pendidikan saat ini merupakan masalah nasional dan membutuhkan perhatian besar untuk membenahinya. Dan lagi, Pak Brandrio setuju bahwa kunjugan industri, akan menjadi salah satu sarana yang sangat membantu membentuk anak didik yang lebih siap kerja nantinya.

Pak Bandrio menyatakan akan dengan senang hati bekerjasama dengan Edutour atau dengan siapapun yang berniat memperbaiki mutu pendidikan saat ini.

Sukses untuk SMA Mardiwaluya...

Mengintip Nilai PLUS dari SMA Plus PGRI Cibinong

Baru-baru ini, Crew Edutour melakukan kunjungan ke SMA Plus PGRI Cibinong dalam rangka melakukan riset tentang mutu pendidikan di Indonesia, kami sempat tertegun dengan kondisi fisik maupun non-fisik sekolah tersebut.
Dari segi fisik, sekolah kelihatan rapih dan visual. Setiap ruangan ada sign-board yang standard dengan warna yang menarik, dan yang lebih penting kondisinya terawat. Dari segi non fisik, kami sangat terkesan dengan keramahan dan keterbukaan para guru di sekolah tersebut.
Kedatangan kami disambut oleh Bapak Drs Agus Rohiman (Deputy Senior Kepala Sekolah) dan saat kami menyatakan bahwa tujuan kedatangan kami adalah untuk mengadakan riset tentang mutu pendidikan dikaitkan dengan kebutuhan dunia kerja dewasa ini, Pak Agus langsung bersemangat berdiskusi dengan kami.

Edutour menyampaikan kepada beliau tentang pentingnya kunjungan industri untuk membentuk persepsi yang benar akan dunia kerja dan membantu anak mempersiapkan diri menjadi seorang professional sejak dini. Dengan kata lain, kunjungan industri akan sangat membantu anak didik untuk merancang dan merencanakan masa depannya.

Menyinggung soal mempersiapkan masa depan anak sejak awal, beliau menjelaskan bahwa di SMA Plus PGRI Cibinong, telah dilaksanakan suatu program yang dinamakan dengan MERANCANG MASA DEPAN. Seorang anak yang baru duduk di Bangku kelas-1 akan diwajibkan menuliskan cita-citanya menjadi apakah dia nantinya. Setelah itu, dia harus membuat rencana yang pasti tentang langkah-langkah yang harus dilakukan beserta waktunya untuk sampai pada cita-cita tersebut.
Seorang anak yang ingin jadi Pengusaha Besar misalnya, harus memilih pengusaha yang menjadi modelnya. Setelah itu dia juga diwajibkan hidup satu hari bersama seorang pengusaha yang diidolakan (jika memungkinkan dengan model yang dipilih). Hari tersebut disebut sebagai career day dan siswa harus membuat laporan lengkap tentang aktifitas yang dilakukannya bersama sang pengusaha tersebut.
Tidak berhenti sampai di sini, Pak Agus juga menjelaskan bahwa sekolah ini merupakan sekolah yang terunggul dalam hal CIT di tingkatannya. Bahkan seorang mahasiswa di Amerika pernah tercengang-cengang mendengarkan kemampuan seorang siswa saat mereka chatting.
Sekolah ini juga membuka 14 cabang peminatan untuk mengasah bakat para siswa. Setiap anak diwajibkan memilih bidang yang diminatinya. “Jika seorang siswa ingin memilih band, maka tidak boleh tanggung-tanggung, harus bisa mencipta lagu” demikian tegas Pak Agus.
Sekolah ini sangat terbuka apabila ada sekolah lain yang akan melakukan studi banding. Pak Agus menegaskan, SMA Plus PGRI tidak pernah takut disaingi. Mereka selalu ciptakan inovasi baru. Persaingan membuat lebih sehat, karena akan sering excersise, kira-kira demikianlah cara pandang beliau.

Keprihatinan atas UN
Satu hal yang beliau sangat sayangkan saat ini adalah penerapan sistem UN (Ujian Nasional). Beliau sangat prihatin karena UN seharusnya tidak dapat dijadikan tolok ukur keberhasilan output pendidikan. UN hanya mengukur unsur kognitif, lalu bagaimana dengan affective dan behaviouristic? Bagaikan orang buta yang memegang gajah hanya kupingnya saja, lalu dia mengatakan bahwa gajah itu lebar seperti daun keladi.

Sukses untuk SMA Plus PGRI Cibinong.

Mari kita bergandeng tangan dalam upaya ”Cerdaskan Anak Bangsa”.

Anak SMA Perlu Diberi Keterampilan?

Keprihatinan
Persepsi yang berkembang di masyarakat saat ini adalah bahwa siswa SMA tidak diarahkan pada keterampilan karena diharapkan bahwa mereka akan melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi. Pertanyaannya adalah:
1. Berapa persen lulusan SMA yang melanjut ke perguruan tinggi?
2. Apakah dengan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, anak didik dapat dijamin memiliki keterampilan (skill) yang dibutuhkan untuk bekerja?
Pengalaman saya dan beberapa teman yang sudah cukup lama berkecimpung di industri garment dan elektronika misalnya mengindikasikan bahwa lebih dari 50% operator industri adalah lulusan SMA. Dengan kenyataan ini, apakah persepsi di atas masih relevan?

Lagi-lagi pengalaman saya menunjukkan bahwa seorang sarjana sekalipun sangat jarang memiliki keterampilan yang dibutuhkan oleh industri. Kenapa bisa demikian? Jawabannya sederhana, karena kebanyakan mahasiswa hanya berusaha mencari gelar, bukan keterampilan atau kompetensi.

Akibatnya, saat ini cukup banyak sarjana yang menganggur, dan lebih parah lagi ada yang terpaksa harus menggunakan ijazah SMA, yang penting dia bisa bekerja. Sangat menyedihkan bukan? Seorang sarjana yang sudah menghabiskan waktu dan biaya cukup besar untuk menyelesaikan pendidikannya di Perguruan Tinggi, ternyata harus menggunakan ijazah SMA untuk melamar pekerjaan.

Kenyataan ini sebenarnya sangat mengerikan dan menjadi salah satu sumber ketidak efisienan perekonomian nasional.

Merancang masa Depan
Namun ternyata tidak semuanya seburuk itu karena baru-baru ini saya & crew EDUTOUR berkunjung ke SMA Plus PGRI Cibinong dan mendapatkan bahwa SMA ini sudah menerapkan system yang sangat mendukung pada pengembangan bakat dan keterampilan siswa. Menurut Bapak Drs Agus Rohiman, Deputi Senior di Sekolah unggulan tersebut, bahwa anak didik harus merencanakan masa depannya sejak dini. Di sekolah ini, setiap anak diwajibkan membuat RANCANGAN MASA DEPAN, sejak kelas 10 (satu SMA).
Beliau dengan penuh semangat menjelaskan bahwa seorang anak yang bercita-cita jadi seorang dokter misalnya harus paham apa yang dilakukan oleh seorang dokter, dan harus mempunyai model dokter yang paling dianggap Top. Selanjutnya siswa tersebut ditugasi membaca biografi dari sang model dan meniru apa yang pernah dilakukannya. Si siswa juga diwajibkan untuk hidup seharian bersama seorang dokter yang dianggap menjadi panutan.
Sangat indah bukan?

Si siswa tidak akan menjadi dokter setelah dia lulus SMA, tetapi dia akan lebih dapat mempersiapkan diri menjadi seorang dokter sejak dini, termasuk memilih perguruan tinggi yang dia inginkan, dan yang lebih penting adalah motivasi belajar saat dia menuntut ilmu di Fakultas Kedokteran pilihannya itu.

Demikian juga seorang siswa yang bercita-cita menjadi seorang insinyur terkenal, pengusaha terkenal dan sebagainya. Dia harus menanamkan apa yang diinginkannya dan merencanakan untuk mencapainya dengan seksama sejak dini.

Nah, sekarang bagaimana, apakah anda masih berpikir bahwa anak SMA tidak perlu diberi keterampilan?

Tingkatkan Motivasi Belajar melalui Perencanaan Masa Depan

Sering kali disoroti, mutu lulusan sekolah bahkan perguruan tinggi di Indonesia masih sangat memprihatinkan. Di satu sisi, jumlah lulusan cukup besar, tetapi sangat sedikit atau hampir tidak ada yang siap kerja atau siap pakai. Di sisi lain, perusahaan sangat kesulitan mendapatkan tenaga-tenaga profesional untuk ditempatkan di perusahaan. Bahkan seringkali perusahaan harus merekruit tenaga asing yang harus dibayar dengan harga yang lebih mahal.
Hal ini tidak lepas dari kurangnya motivasi belajar dari para siswa/i karena minimnya pemahaman atas kebutuhan dunia kerja. Seorang siswa yang duduk di bangku SMA yang ingin bekerja sebagai insihyur di pabrik otomotif misalnya tidak memahami bagaimana seorang insinyur bekerja di pabrik, sehingga dia tidak dapat mempersiapkan diri, sebaggai insinyur yang handal kelak. Padahal, masa sekolah yang cukup panjang harusnya bisa dimanfaatkan, sehingga pada saat lulus (sarjana misalnya), dia benar-benar sudah siap kerja atau menggeluti usaha sendiri.
Steven Covey, pencipta rumus ”TUJUH KEBIASAAN MANUSIA PALING EFEKTIF” menempatkan MULAI DENGAN AKHIR PADA PIKIRAN sebagai langkah kedua dalam membentuk manusia sukses dan berkualitas. Dengan demikian, apabila para siswa/i memahami seperti apa dunia kerja atau dunia usaha yang akan mereka hadapi, dan lebih penting lagi bagaimana mereka harus berperan, tentu saja mereka akan lebih terencana, lebih termotivasi dan lebih bersemangat dalam belajar dan mengembangkan diri.
Apabila pola pikir yang demikian dapat dibangun, maka sekolah dan para guru akan jauh lebih mudah mengarahkan para siswa/i dalam belajar. Mutu lulusan tidak akan diragukan lagi karena akan tercipta proses pembelajaran yang pro-aktif. Kritik terhadap dunia pendidikan tidak perlu dilontarkan lagi karena telah dapat menghasilkan produk yang diharapkan.
Oleh sebab itu, pola pikir yang benar akan dunia nyata, yakni dunia kerja dan dunia usaha sesungguhnya merupakan pra-syarat dasar dalam menciptakan lulusan yang berkualitas.
Pertanyaannya adalah ” Bagaimana cara menanamkan pola pikir yang benar pada anak didik sejak dini?” Berikan mereka pengalaman nyata, bantu para anak merencanakan masa depan mereka.

Cita-Cita Edutour

Para pembaca dan pencinta pendidikan yang terhormat,
Edutour didedikasikan untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia melalui penciptaan persepsi yang benar akan dunia kerja/industri. Dengan kata lain para anak didik akan mempunyai gambaran yang jauh lebih jelas tentang masa depan atau karir yang diimpikannya.
Merencanakan dan menggapai masa depan bagi seorang anak, sama seperti seorang pilot yang mengendalikan pesawat terbang. Lepas dari kecanggihan teknologi penerbangan saat ini, seorang pilot tentu akan lebih mudah mengendalikan dan mendaratkan pesawat di saat cuaca terang dibanding gelap dan berkabut.
Kata kuncinya adalah “TERANG”, “JELAS” atau “CLEAR” dalam bahasa Inggris.
Nah, Edutour bak sinar mentari yang hangat, akan menyingkirkan kabut dan awan dari pandangan para pilot muda ini, sehingga dapat mendaratkan pesawat masa depannya dengan sukses di landasan yang diinginkan.

Misi & Visi
Edutour, dibangun dengan misi dan visi sebagaimana dipaparkan berikut ini.

Misi
Meningkatkan kualitas insan Indonesia melalui penciptaan anak didik yang mempunyai masa depan yang terencana

Visi
Menjadi mitra utama pengembangan kualitas pendidikan dan sumber daya insani di Indonesia

Sejalan dengan misi di atas, Edutour bertujuan untuk menciptakan generasi masa depan yang mempunyai mentalitas yang unggul dan siap kerja atau berwira-usaha. Apabila tujuan ini dapat diwujudkan maka akan terjadi perubahan yang sangat positif pada masa depan bangsa Indonesia. Akan segera muncul para profesional sejati yang mempunyai kemampuan dan rasa percaya diri yang tinggi. Juga akan lahir para pejabat pemerintah yang mempunyai visi dan hasrat yang tak terpadamkan bagi kemajuan bangsa.
Pada akhirnya apabila cita-cita ini dapat tercapai, harkat dan martabat bangsa Indonesia akan terangkat di mata dunia Intenasional. Visi para pendiri bangsa bahwa Indonesia akan menjadi negara dan bangsa yang besar akan dapat diwujudkan atau paling tidak didekati.

Template by - Abdul Munir | Daya Earth Blogger Template